Mencipta dan Mengelola Merek
Bagi seorang entrepreneur, menghindari produk menjadi komoditas adalah sebuah keharusan. Mengapa demikian, karena jika produk kita masuk menjadi komoditas yang terjadi adalah perang harga. Sebuah strategi kompetisi yang menurut para pakar adalah strategi paling akhir. Ketika semua strategi bersaing tak ada impactnya, titik akhir adalah memainkan harga rendah dibawah kompetitor. Tentu cara ini adalah cara yang paling dihindari sebisa mungkin, karena akan mengurangi profit margin dan berujung pada gulung tikar.
Nah, bagaimana agar tidak terjebak dalam komoditas. Salah satunya adalah manajemen merek. Sebuah merek yang baik akan mendongkrak penjualan. Mereklah yang membedakan antara kita dengan produk lainnya. Mereklah yang menari konsumen untuk membeli.
Namun demikian, banyak pengusaha yang tidak begitu peduli dengan merek. Padahal kalau dikelola dengan baik akan mengerek tingkat penjualan. Nah, berikut ini tips menciptan dan mengelola merek agar bejaya.
1.Merek harus bias menginformasikan diri anda
Sebisa mungkin memberi nama merek dapat menginformasikan produknya. Sehingga dengan menyebut sebuah merek sudah bisa bayangkan jenis produk yang dibawa merek tersebut. Tak selamanya orang membeli produk karena alasan fungsional dari produk yang bersangkutan
2.Merek harus singkat, gampang dieja, gampang dibaca, gampang diucapkan dan gampang diingat. Buat sesimpel mungkin sehingga memudahkan pelanggan mengenali.
3.Merek harus bisa menceritakan kompetensi Anda
Sebisa mungkin merek dapat menggambarkan kondisi dan bisnis anda. Dengan demikian merek bisa mengerek produk anda sebelum produk anda mengerek merek.
4.Merek harus unik
Semakin unik, semakin diingat orang. Merek yang umum akan menjadi hal biasa dan tidak menciptakan efek kejut.Merek generic tidak akan muncul di searh engine karena sudah banyak nama lain yang duluan eksis. Merek yang unik akan jauh diperhatikan oleh konsumen. Merek yang unik adalah salah satu elemen utama bagi suksesnya sebuah bisnis.
5.Merek harus bermakna positif
Merek yang menepati janjinya selalu akan menjadi pilihan pertama konsumennya.
6.Merek harus bersifat memaksa.
Tugas sebuah mereklah untuk memaksa pikiran konsumen untuk membeli produk yang ditawarkan dari merek tersebut.
7.Merek harus bias memenuhi kebutuhan psikologis konsumen
Selain kebutuhan fungsional, kebutuhan psikologis tak kalah pentingnya dipertimbangkan. Karena sejatinya merek adalah lebih pada kebutuhan psikologis konsumen.
8.Merek harus bias menjaga janjinya
Tugas merek selain menarik orang untuk membeli produk adalah menepati apa yang menjadi janji yang dipromosikan.
9.Merek harus dijaga keunggulannya
Merek ibarat organisme, harus diberi makan dan dipelihara agar tetap hidup. Tanpa itu merek akan lenyap ditelan perubahan.
0 comments:
Post a Comment