Laba Pisang Goreng Masih Renyah

Laba Pisang Goreng Masih Renyah
Selasa, 19 Mei 2009 | 13:53 WIB

KOMPAS.com — Salah satu penganan yang terbilang terus banyak peminatnya adalah pisang goreng. Memang, bisnis pisang goreng tidak se-booming saat munculnya pisang pontianak beberapa tahun lalu. Namun, masih ada celah di bisnis ini.

Salah seorang yang merasakan nikmatnya bisnis pisang goreng ini ialah Antonius Dendron yang mengusung merek Planet-Kripsy Kreme atau disingkat Pisang Goreng Planet.

Antonius menjajakan pisang goreng nan renyah sejak Desember 2006 di depan kampus Sanatha Darma dan Atmajaya, Yogyakarta. Hingga kini, omzetnya stabil, yakni sekitar Rp 300.000 per hari. Setelah dikurangi berbagai biaya, seperti biaya bahan baku, gaji dua pegawai, dan sewa tempat, dia menikmati laba bersih 25 persen dari omzet.

Antonius membuka usaha ini setelah melihat fenomena booming pisang pontianak tiga tahun lalu. Lantaran biaya menjadi terwaralaba atau mitra pisang goreng pontianak dengan merek terkenal sangat mahal, Antonius pun membuat merek sendiri.

Tak hanya itu, dia pun mengklaim punya keunggulan sendiri. "Pisang goreng buatan saya meski berbalut tepung tebal, tapi tidak mengandung banyak minyak," katanya. Selain itu, dia juga menyajikan 10 rasa selai yang membalut pisang gorengnya.

Berkat keunggulan itu, pisang goreng Planet berhasil memikat banyak penggemar. "Maka, awal 2008 saya buka kemitraan," ujar Antonius.

Cukup Rp 6 juta saja

Sambutan pasar lumayan bagus. Setahun setelah melempar konsep kemitraan, Antonius berhasil menancapkan 32 booth alias gerobak Pisang Goreng Planet di 13 kota di Indonesia, seperti Jakarta, Yogyakarta, Batam, dan Riau.

Untuk merjadi mitra Pisang Goreng Planet, Anda harus menyediakan modal Rp 6 juta. Dari jumlah itu, Rp 3 juta untuk biaya kemitraan selama tiga tahun. Sisanya untuk pembelian beragam fasilitas, semisal booth, kompor, tabung gas, dan wajan kapasitas 10 pisang sekali goreng. Si mitra juga berhak atas peralatan promosi dan pelatihan dua karyawan.

Si mitra juga harus menyediakan tempat usaha dengan luas minimal 2 x 2 m untuk tipe booth. Tipe lain, yakni kios, minimal 3 x 4 m. Booth Pisang Goreng Planet menjual tiga menu, yakni pisang goreng berbalut tepung krispi biasa, pisang goreng berbalut saos karamel berbentuk dadu, dan pisang berbalut kulit risol. Harganya Rp 2.000-Rp 6.000 per buah.

Antonius mengharuskan mitranya membeli beberapa bahan, yakni adonan pisang yang harganya Rp 250-Rp 500 per buah, tergantung jenis produk. Kemudian, tepung renyah Rp 250-Rp 500 per buah, tergantung jenis produk. Adapun untuk selai buah, mitra boleh atur sendiri. Namun, jika membeli ke Antonius, harganya Rp 300 per pisang.

Antonius menjanjikan mitra bisa balik modal dalam 4 bulan sampai 6 bulan. Itu jika mitra bisa meraih omzet Rp 150.000-Rp 250.000 per hari

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS
Read Comments

0 comments: