Apa wirausaha ?

Pengertian Wirausaha (Entrepreneur)

Wirausaha dalam bahasa sansekerta terdiri dari kata wira dan usaha, wira artinya manusia unggul, teladan, bebudi luhur, berjiwa besar, berani, pahlawan/pendekar kemajuan, dan memiliki keagungan watak sedangkan usaha adalah melakukan kegiatan usaha. Wirausaha memiliki berbagai karakter positif yang tidak dimilki oleh para pengusaha biasa. Mereka adalah orang orang yang kreatif dan inovatif dalam mengembangkan peluang-peluang usaha menjadi kesempatan usaha yang menguntungkan dirinya dan masyarakat konsumennya. Mereka bukan sekedar orang yang memiliki keterampilan berbisnis, namun juga memiliki kepemimpinan pribadi yang tinggi, baik tercermin dari daya juang yang tinggi, kesabaran dalam menghadapi berbagai tantangan, dan toleransi terhadap ketidakmenentuan.

Definisi wirausaha yang asal katanya adalah terjemahan dari entrepreneur, yang terjemahan bahasa inggeris dengan arti between taker atau go-between. Berikut ini digambarkan perkembangan teori dan definisi wirausaha (entrepreneur) adalah sebagai berikut. Hisrich-Peter (2005:6)

  1. Asal kata entrepreneur dari bahasa perancis berarti between taker atau go-between.
  2. Abad pertengahan: wirausaha (entrepreneur) berarti aktor atau orang yang bertanggung jawab dalam proyek produksi berskala besar.
  3. Abad 17 wirausaha (entrepreneur) diartikan sebagai orang yang menanggung risiko untung rugi dalam mengadakan kontrak pekerjaan dengan pemerintah menggunakan fixed price.
  4. Tahun 1725, Richard Cantillon menyatakan wirausaha (entrepreneur) sebagai orang yang menanggung risiko yang berbeda dengan orang memberi modal.
  5. Tahun 1797, Bedau menyatakan wirausaha (entrepreneur) sebagai orang yang menanggung risiko, yang merencanakan , supervisi, mengorganisasi dan memiliki.
  6. Tahun 1803, Jean Baptist Say menyatakan adanya pemisahan antara keuntungan untuk entrepreneur dan keuntungan untuk pemilik modal.
  7. Tahun 1876, Francis Walker, membedakan antara orang menyediakan modal dan menerima bunga, dengan orang yang menerima keuntungan karena keberhasilannya memimpin usaha.
  8. Tahun 1934, Joseph Schumpeter, seorang wirausaha (entrepreneur) adalah seorang inovator dan mengembangkan teknologi.
  9. Tahun 1961, David Mc Lelland, wirausaha (entrepreneur) adalah seoarang yang energik dan membatasi risiko.

10. Tahun 1964, Peter Drucker, seorang wirausaha (entrepreneur) adalah seseorang yang mampu memanfaatkan peluang.

11. Tahun 1975, Albert Shapero, wirausaha (entrepreneur) adalah seorang yang memilki inisiatif, mengorganisir, mekanis sosial dan ekonomi, dan menerima risiko kegagalan.

12. Tahun 1980, Karl Vesper, seorang wirausaha (entrepreneur) berbeda dengan seorang ahli ekonomi, psychologist, business persons, dan politicians.

13. Tahun 1983, Gifford Pinchot, intrapreneur adalah seorang entrepreneur dari dalam organisasi yang sudah ada atau organisasi yang sedang berjalan.

14. Tahun 1985, Robert Hisrich, wirausaha (entrepreneur) adalah the process of creating something different with value by devoting the necessary time and effort,assuming the accompanying financial, psychological, and social risks and receiving the resulting rewards of monetary and personal satisfaction (entrepreneur adalah merupakan proses menciptakan sesuatu yang berbeda dengan mengabdikan seluruh waktu dan tenaganya disertai dengan menanggung risiko keuangan, kejiwaan, sosial, dan menerima balas jasa dalam bentuk uang dan kepuasan pribadinya.

Pengertian wirausaha lebih lengkap dinyatakan oleh Schumpeter adalah entrepreneur as the person who destroys the existing economic order by introducing new products and services, by creating new forms of organization, or by exploiting new raw materials. ( Buchari Alma, 2004:21). Jadi menurut Schumpeter wirausaha adalah orang yang mendobrak sistem ekonomi yang ada dengan memperkenalkan barang dan jasa yang baru, dengan menciptakan bentuk organisasi baru atau mengolah bahan baku baru. Orang tersebut melakukan kegiatannya melalui organisasi bisnis yang baru ataupun bisa pula dilakukandalam organisasi bisnis yang sudah ada.

Para ekonom klasik, termasuk Karl Marx, mengidentifikasikan wirausaha sebagai kapitalis (wirausaha-kapitalis). Sedangkan para ekonom lainnya, mengidentifikasi wirausaha sebagai seorang pekerja khusus pengelola perusahaan (wirausaha manajer/pekerja)

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS
Read Comments

0 comments: